Situ Patengan

Tak jauh dari Kota Bandung, tepatnya di Kecamatan Rancabali sekitar 47 km selatan Kota Bandung terdapat sebuah kawasan sejuk dikelilingi kebun teh Rancabali yang bernama Situ Patengan (Danau Patengan). Entah bagaimana awalnya, areal seluas 150 Ha ini untuk beberapa orang (termasuk gw) lebih sering disebut sebagai Situ Patenggang.
Menurut keterangan yang kita baca di lokasi, dikisahkan bahwa nama Situ Patengan berawal dari istilah sunda yaitu Pateangan-teangan yang berarti saling mencari. Masyarakat sekitar bermitos bahwa dahulu kala hiduplah seorang putra prabu bernama Ki Santang dan Putri titisan dewi bernama Dewi Rengganis yang saling mencintai namun terpisah sekian lamanya. karena cinta yang mendalam, mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan Batu Cinta. Dewi Rengganis kemudian minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu tsb kini menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati dan disebut2 sebagai Pulau Asmara (Pulau Sasaka). Konon kabarnya, jika kita singgah ke batu cinta dan mengelilingi pulau asmara, kita akan mendapati cinta yang abadi seperti mereka (hm..).

Tuk bs berkeliling, dsana sudah disediakan perahu yang kayanya bisa kita sewa. Selain perahu2 warna warni itu juga disediakan perahu bebek genjot seperti yang biasa kita temui di ancol. Sayangnya pas gw kesana beberapa hari lalu, gw ga sempat berperahu ke pulau asmara itu (hiks). padahal penasaran pengen liat batu cinta seperti yang diceritakan.

Btw, sekilas cari2 info, gw menemukan berita yang pernah terjadi di sekitar danau ini. Menurut harian Pikiran-Rakyat tanggal 17 November 2005, sempat terjadi perburuan gembong teroris Noordin M. Top oleh anggota Polres Bandung di kawasan Situ Patengan yang kebetulan merupakan daerah perbatasan Kab. Bandung dengan Cianjur. Beberapa penginapan dan tamu2nya sempat menjadi sasaran pencarian. Penyisiran yang dilakukan oleh beberapa anggota Dalmas, Reskrim dan Intel pun akhirnya selesai tanpa hasil.
0 Responses

Posting Komentar